Awal
masuk Sekolah Menengah Kejurusan (SMK) tahun 2010 saya sama sekali tidak punya
fikiran untuk berpacaran ataupun punya pacar karena saya ingin benar – benar
focus belajar, saya tidak ingin mengecewakan orang tua saya yang sudah susah
payah mencari uang untuk keper Setengah tahun pun berjalan, ketika itu saya
benar – benar focus belajar dan tidak memikirkan
hubungan asmara.
Setengah
tahun pun berjalan, pada saat itua aku dipilih menjadi anggota OSIS di
sekolah,tanpa fikir panjang aku langsung mengiyakan tawaran tersebut karena aku
ingin sekali punya kegiatan lain di luar kegiatan belajar. Setelah beberapa
minggu mengikuti kegiatan OSIS tiba – tiba pada suatu malam saya mendapatkan
pesan singkat dari salah satu anggota OSIS lain, stelah saya balas dan
menanyakan ini nomer siapa, dan ternyata dia adalah kakak kelas saya.
Beberapa
minggu kemudian saya mendaapatkan pesan singkat lagi darinya yang berisi kata –
kata semangat dalam bekerja dan lalu saya membalasnya dengan kata – kata
semangat juga. Setelah kejadian itu si kakak kelas itu jadi sering sekali
mengirimkan pesan singkat kepada saya dan saya pun jadi sering berkomunikasi
dengannya, sehingga hubungan kami pun semakin dekat. Setiap harinya hubungan
kami makin dekat dan makin dekat hingga dia menganggap saya sebagai adiknya dan
saya menganggap dia sebagai kakak saya.
Setelah
hubungan kami makin dekat saya merasakan
sesuatu yang aneh bergetar di dalam hati saya, saya bertanya- tanya “ada apa
ini? Apakah saya sedang jatuh cinta? Tidak, saya tidak mungkin jatuh cinta!
Saya dan dia hanya sebatas adik dan kakak tidak lebih!”. Dan benar saja karena
hubungan kami yang semakin dekat rasa suka itu mulai tumbuh dan hari ke hari
semakin besar, saya tidak bisa menghalang rasa ini untuk masuk karena saya
sudah terlalu nyaman dengan perasaan ini. Kita sering berangkat ke sekolah
bareng ketika ada acara OSIS, kira sering bercanda, tertawa, dan seru – seruan
bersama, sampai anak-anak OSIS yang lain curiga dan mengira bahwa kami memiliki
hubungan lain di luar anggota OSIS.
Masalahpun
mulai muncul, setelah cukup lama saya dekat dengannya saya baru tahu ternyata
dia sudah memiliki kekasih, dan yang paling mencengangkan kekasihnya adalah
kakak kelasnya yang berarti dia juga kakak kelas saya yaitu anak kelas 12,
setelah itu saya banyak mencari info tentang kekasihnya.
Walupun
saya sudah tahu bawha dia sudah memiliki kekasih tetapi itu tidak membuat saya
memutuskan komunikasi saya dengannya karena kita sama-sama anggota OSIS dan
pasti kita saling membutuhkan komunikasi, tetapi walupun saya berkomunikasi
baik dengannya mulai saat itu juga saya mulai menjaga jarak dengannya agar rasa
suka saya kepadanya berkurang. Setelah saya mencoba untuk menjaga jarak,
ternyata saya tidak bisa saya sudah terlanjur nyaman dan sayang kepadanya sampai
saya tidak peduli kalau dia sudah memiliki seorang kekasih.
Hubungan
kami pun terus berjalan sampai akhirnya dia mengatakan kalau dia juga sayang
kepada saya, betapa senangnya hati saya mengetahui cinta saya tidak bertepuk
sebelah tangan. Dia memanggil saya dengan sebutan sayang, membanguni saya
ketika waktu subuh tiba, tidak lupa mengucapkan selamat pagi, dia selalu
memberikan kehangatan ketika aku berada di dekatnya dan selalu memberikan
semangat, hal itu membuat saya semakin cinta kepadanya, dan membuat saya tidak
ingin kehilangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar